Content Writer Kuliah Jurusan Apa Aja? Nih 7 Jurusan yang Paling Nyambung!

“Good content isn’t about good storytelling. It’s about telling a true story well.”
— Ann Handley

Kamu pernah mikir, “Kalau mau jadi content writer, harus kuliah di jurusan apa ya?”

Wajar banget kalau kamu bingung.

Soalnya profesi content writer itu unik—di satu sisi kreatif, di sisi lain butuh logika dan strategi.

Banyak banget mahasiswa yang ngerasa nyasar: “Duh, aku bukan dari jurusan sastra, bisa nggak ya kerja di bidang ini?”

Jawabannya: bisa banget.

Tapi tentu, ada beberapa jurusan yang memang lebih nyambung dan bisa jadi landasan kuat buat karier nulis konten.

Nah, di artikel ini Kadika bakal ajak kamu bongkar satu per satu jurusan kuliah yang paling relevan buat calon content writer masa depan.

Siapa tahu, jurusanmu termasuk di sini juga! Hehehe.

 

content writer bukan tukang nulis

Content Writer Bukan Sekadar “Tukang Nulis”

Sebelum bahas jurusannya, mari kita samain dulu persepsi.

Content writer adalah orang yang bisa menyampaikan pesan dengan tepat, di waktu yang pas, ke audiens yang tepat. Bukan cuma orang yang bisa tulis doang, ya. Hehehe…

Artinya, kamu nggak cuma butuh skill menulis, tapi juga riset, komunikasi, psikologi, bahkan analisis data.

Makanya, banyak jurusan bisa nyambung ke profesi ini.

Tergantung dari sisi mana kamu mau menonjol: sisi kreatifnya, strateginya, atau storytelling-nya.

Jadi apa aja?

Teruslah membaca…

 

#1. Ilmu Komunikasi

Jurusan ini bisa dibilang “jalur utama” buat jadi content writer.

Di sini kamu belajar cara menyampaikan pesan, bikin strategi komunikasi, sampai nulis copy iklan.

Kamu bakal terbiasa mikir: siapa target audiensmu, pesan apa yang mau disampaikan, dan gimana gaya bahasa yang pas buat mereka.

Kalau kamu suka mikirin caption Instagram biar engagement naik, atau suka nulis thread yang dapet banyak like, jurusan ini bakal cocok banget buat kamu.

 

content writer dari jurusan sastra inggris dan indonesia

#2. Sastra (Indonesia / Inggris)

Jangan salah, lulusan sastra itu jago banget ngulik kata. Mereka paham diksi, gaya bahasa, dan struktur tulisan yang bikin pembaca betah.

Banyak content writer profesional yang awalnya dari jurusan sastra. Mereka punya sense of writing yang kuat banget dan tahu gimana bikin tulisan punya emosi.

Tinggal nambahin elemen marketing dikit, hasilnya udah kayak konten premium yang bisa jualan tanpa kelihatan jualan.

 

#3. Marketing / Manajemen Pemasaran

Kalau kamu dari jurusan marketing, kamu punya senjata penting: pemahaman perilaku konsumen.

Kamu tahu gimana orang memutuskan buat beli sesuatu, tahu kapan mereka tertarik, dan tahu apa yang bikin mereka klik tombol “Beli Sekarang”.

Tinggal kamu latih kemampuan storytelling dan nulisnya, kombinasi ini bisa bikin kamu jadi content writer strategis—bukan sekadar penulis, tapi juga content strategist.

 

jurusan psikologi jadi content writer

#4. Psikologi

Banyak orang nggak sadar kalau psikologi itu nyambung banget ke dunia content writing.

Kenapa?

Karena nulis konten itu soal memahami manusia.

Kamu perlu tahu gimana cara bikin pembaca merasa “wah ini gue banget!”, atau kenapa orang bisa klik artikel tertentu.

Lulusan psikologi biasanya peka terhadap emosi, tahu pola perilaku, dan bisa menulis dengan empati. Dan itu salah satu kunci utama konten yang berpengaruh.

 

#5. Desain Komunikasi Visual (DKV)

Kamu mungkin mikir, “Lho, DKV kan fokusnya visual, bukan tulisan?”

Justru itu!

Dunia konten sekarang nggak bisa lepas dari visual. Lulusan DKV ngerti banget soal estetika, komposisi, dan bagaimana tulisan bekerja bersama gambar.

Kalau kamu bisa nulis dan paham desain, kamu bakal jadi content creator hybrid yang langka. Bisa bikin konten yang bukan cuma enak dibaca, tapi juga enak dilihat.

 

jurusan jurnalistik jadi content writer

#6. Jurnalistik

Jurusan ini udah jelas relevan. Kamu bakal belajar menulis berita, reportase, riset data, sampai wawancara.

Skill itu bisa kamu adaptasi buat bikin konten blog, storytelling brand, atau bahkan campaign sosial media.

Lulusan jurnalistik terbiasa berpikir objektif, menulis cepat, dan menjaga akurasi—tiga hal yang bikin kamu unggul di dunia content writing profesional.

 

#7. Hubungan Internasional (HI)

Mungkin ini agak di luar dugaan. Tapi percaya deh, HI bisa jadi modal kuat buat content writer yang suka topik global, budaya, atau komunikasi lintas negara.

Kamu terbiasa riset, analisis, dan bikin argumen yang kuat. Plus, kemampuan bahasa asingmu bisa jadi nilai tambah besar kalau kamu nulis untuk audiens internasional.

 

Terus, Kalau Jurusanmu Nggak Ada di Sini?

Tenang, bukan berarti kamu nggak bisa jadi content writer. Dunia content writing itu terbuka lebar buat siapa aja yang mau belajar.

Yang penting, kamu punya rasa ingin tahu tinggi, suka menulis, dan mau berlatih bikin tulisan yang berdampak.

Soalnya, skill nulis bisa dipelajari. Asal kamu punya panduan dan pembimbing yang tepat.

 

Mulai Serius Jadi Content Writer?

Kalau kamu udah ngerasa, “Wah, aku pengin banget kerja di bidang ini,”

Itu artinya kamu udah selangkah lebih maju dari banyak orang.

Sekarang tinggal satu hal: latih skill menulis konten yang berdampak.

Bukan sekadar nulis bagus, tapi nulis yang bisa menggerakkan pembaca.

Dan itu yang kamu bisa dapetin lewat Certified Impactful Writer (CIW), program belajar menulis yang ngebantu kamu ngerti struktur, tone, dan arah tulisan sesuai dunia industri.

Di CIW, kamu nggak cuma belajar teknik nulis, tapi juga diuji dan disertifikasi biar kamu punya bukti nyata skill content writing profesional.

Udah 2500+ alumni yang ngerasain manfaatnya. Mungkin sekarang giliran kamu.

Kunjungi certifiedimpactfulwriter.com dan mulai langkah kecilmu jadi content writer yang bukan cuma bisa nulis, tapi juga berdampak.

error: Content is protected!
Scroll to Top