Semakin maju dan berkembangnya teknologi saat ini, membuat jalur pencarian berbagai informasi semakin mudah diakses.
Selain itu juga mungkin kamu sudah menyadari bahwa informasi-informasi yang bisa kita akses melalui internet cukup up to date.
Jika saat ini profesimu adalah seorang pelajar atau mahasiswa, ketika ada tugas membuat makalah kamu bisa mencari bahannya hanya dengan mengetikkan kata kunci pada mesin pencari.
Lalu muncullah berbagai macam bahan yang bisa kamu baca seperti artikel atau blog dari berbagai website.
Hal penting yang jangan sampai kamu lupakan adalah mencantumkan daftar pustaka di dalam tugasmu yang menggunakan sumber bahan dari internet.
Kenapa hal ini penting sekali? Alasan utama tentunya karena untuk menghindari dirimu dari plagiarisme. Selain itu kamu juga menghargai penulis yang menulis sumber bahan bacaanmu.
Lalu gimana dong cara-cara yang benar dalam menulis daftar pustaka dari internet? Ada lima cara standar yang bisa kamu aplikasikan untuk menulis daftar pustaka dari internet.
Yuk, disimak baik-baik ya!
#1. Menulis Daftar Pustaka Dengan Format CSE
“Hah apa tuh CSE?”
Apakah kamu belum familiar dengan CSE? Oke, CSE merupakan singkatan dari Council of Science Editors.
Council of Science Editors ini merupakan cara atau format menulis daftar pustaka yang diaplikasikan di disiplin ilmu sains.
Format penulisan daftar pustaka dari internet berdasarkan CSE ini yaitu sebagai berikut:
Nama web. Judul artikel [internet]. Deskripsi web, tanggal artikel diterbitkan [tanggal kamu mengaksesnya]. Alamat web lengkap.
Lalu contoh penulisan daftar pustaka dengan menggunakan format CSE salah satunya seperti ini:
impactfulwriting.com. Apa itu Content Writer? Dan Kerjanya Ngapain? [internet]. Pengertian mengenai content writer dan pekerjaan yang dilakukan oleh content writer, 25 November 2019 [diakses 28 Oktober 2020]. Diakses melalui https://www.impactfulwriting.com/apa-itu-content-writer/
Baca juga: Paradoks Penulis di Era Digital
#2. Menulis Daftar Pustaka Dengan Format MHRA
Selanjutnya menulis daftar pustaka dengan format MHRA. Aduh, istilah baru lagi nih MHRA apa lagi ya?
MHRA adalah gaya penulisan referensi numerik yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Modern Humanities Reasearch Association.
Kamu bisa menggunakan format MHRA untuk menulis daftar pustaka dengan mengikuti aturan sebagai berikut:
Nama web, “Judul artikel”, deskripsi web, tanggal artikel diterbitkan, <alamat web lengkap> [tanggal kamu mengaksesnya]
Contoh penulisan daftar pustaka dengan format MHRA tersebut bisa kamu lihat di bawah ini:
impactfulwriting.com, “5 Alasan Kenapa Perusahaan Butuh Content Writer”, Alasan perusahaan membutuhkan seorang content writer, 5 November 2019, <https://www.impactfulwriting.com/5-alasan-kenapa-perusahaan-butuh-content-writer/> [28 Oktober 2020]
#3. Menulis Daftar Pustaka Dengan Format MLA
Cara menulis daftar pustaka dari internet yang berikutnya yaitu menggunakan format MLA. MLA ini merupakan model penulisan yang dikembangkan oleh Modern Language Association.
Lalu bagaimana sih cara penulisan daftar pustaka dengan menggunakan format MLA ini? Berikut ini rumus yang bisa kamu gunakan:
“Judul artikel”. Nama web. Tanggal artikel diterbitkan. Tanggal kamu mengakses artikel. <alamat web lengkap>
Wah sekilas penulisan daftar pustaka dengan format MLA ini mirip-mirip ya dengan format MHRA tapi susunannya berbeda.
Penulisan daftar pustaka dari internet dengan format MLA ini contohnya dapat dilihat di bawah ini:
“Jadi Content Writer? Mulailah Menjalani 4 Tahapan ini!”. impactfulwriting.com. 30 Oktober 2019. 28 Oktober 2020. <https://www.impactfulwriting.com/tahapan-menjadi-content-writer/>
Baca juga: Menjadi Koki Kata di Dapur Penulis (Sebuah Analogi)
#4. Menulis Daftar Pustaka Dengan Format APA
Format penulisan selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk menulis daftar pustaka adalah format APA. Hah, apa-an tuh?
Menulis daftar pustakan dengan format APA atau kepanjangannya adalah American Psychological Association dapat kamu lakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Nama web. (Tanggal artikel diterbitkan). Judul artikel. Tanggal kamu mengakses artikel, alamat web lengkap.
Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka dengan format APA:
impactfulwriting.com. (29 Oktober 2019). Lakukan 4 Tips Ini Agar Lolos Jadi Content Writer. 28 Oktober 2020, diakses melalui https://www.impactfulwriting.com/tips-jadi-content-writer/
#5. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Bersumber dari Email
Ketika kamu mengerjakan tugasmu misalnya berupa makalah, mungkin sumber dari internet yang kamu gunakan tidak selalu dari artikel yang diperoleh melalui sebuah web.
Bisa jadi kamu memanfaatkan bahan bacaan yang kamu dapatkan dari email langganan yang kamu peroleh ketika mengikuti sebuah website.
Nah untuk rumus penulisan daftar pustaka yang bersumber dari email seperti berikut ini ya:
“Subjek atau judul email yang kamu terima”. Alamat email. (Tanggal kamu mengaksesnya).
Jadi contoh penulisan daftar pustakanya akan seperti ini:
“Apa Perbedaan Content Writer dengan Profesi Writer Lainnya?”. [email protected]. (12 Oktober 2020).
Baca juga: 7 Langkah Mudah Menulis Copywriting yang Menjual!
Itu adalah beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menghindari plagiarisme ketika kamu menggunakan bahan atau sumber-sumber tulisan dari internet.
Mudah-mudahan berguna dan bermanfaat ya!
Kesimpulan
Setiap kali kamu menggunakan sumber tulisan sebagai referensi untuk mengerjakan tugas atau bahkan yang lainnya jangan lupa untuk mencantumkan daftar pustakanya.
Selain untuk menghindari plagiarisme, kamu juga menghargai penulis yang telah membuat sumber tulisan yang kamu gunakan.
Oh iya, sebaiknya juga kamu menggunakan salah satu format saja untuk penulisan semua daftar pustakamu supaya ketika ada yang membaca daftar pustakamu tidak merasa pusing.
